Pada perdagangan hari senin serempak saham produsen rokok mengalami koreksi yang sangat dalam . Berita dimana naiknya cukai rokok menjadi pendorong kuat turunnya saham – saham perusahaan ini . Namun apakah prospek kedepannya masih bagus ?.
Di bursa Ada beberapa saham produsen rokok yang kita kenal. Yang pertama ada GGRM , Kedua ada HMSP , Ketiga ada WIIM , Keempat ada RMBA , Kelima ada ITIC. mungkin dari kelima saham ini yang terkenal adalah GGRM & HMSP . Mengingat kedua ini adalah perusahaan produsen Rokok terbesar selain PT Djarum yang berlokasi di Kudus.
Mungkin banyak pertanyaan ” Mas Apakah Saham GGRM , HMSP Layak Di investasikan ?” . Dari kebanyakan teman – teman investor banyak menanyakan hal seperti itu. Penasaran perusahaan mana yang memiliki potensi besar untuk di Investasikan ? .
Dari rumah menjadi besar ini lah PT Gudang Garam Tbk. Bisnis tembakau Sampai penerbangan lengkap dimiliki oleh Gudang Garam group ini. PT Surya Ari adalah lini bisnis penerbangan PT Gudang Garam Tbk di Kediri Jawa timur. Menyewakan Helikopter untuk yang membutuhkan .
Bukan hanya bisnis Rokok yang menjadi penunjang utama pendapatan perusahaan. Masih ada beberpa lini bisnis yang dikembangkan oleh Gudang Garam Group melalui entitas anak usaha. Lini bisnis tersebut adalah PT Surya Pemenang Produsen kertas yang berdiri tahun 1993. PT Surya Madistrindo perusahaan trading . PT Surya Air Perusahaan yang menyediakan transportasi Udara. PT Graha Surya Media perusahaan yang menyediakan jasa Hiburan . PT Surya Inti Tembakau Perusahaan yang melakukan pengolahan tembakau.
PT Surya Abadi Semesta perusahaan industri rokok elektrik namun untuk PT Surya Abadi Semesta ini berdasarkan Laporan Keuangan Semester 1 . Belum beroperasi secara publik . Galaxy Prime Ltd & Prime Galaxy Ltd perusahaan penyediaan layanan transportasi udara yang berlokasi di Narine Cambers, 905 Road Town Tortola , British Virgin Island. PT Surya Dhoho Investama perusahaan bergerak di bidang Investasi .
Berdasarkan Laporan Keuangan Semester 1 2019. Laba penjualan yang paling besar masih berada di sektor penjualan rokok. Selain itu laba penjualan dari sektor kertas menyumbang di nomor 2 . Baru setelahnya pendapatan dari berbagai sektor pada Gudang garam Tbk.
Tingginya angka perokok khususnya kaum muda menjadi faktor kenapa penjualan rokok masih relatif tinggi di indonesia. Namun sembari berkembangnya trend dengan adanya rokok elektrik. mungkin bisa merubah gaya kawula muda untuk menggunakan VAPE.
Ditinjau dari segi Fundamental memang kinerja perusahaan ini bagus. Tapi ada satu kendala dimana CHT ( Cukai Hasil Tembakau ) naik di Indonesia. Kenaikan CHT berada di kisaran 23%. kenaikan ini pemerintah lakukan demi melindungi pemuda di indonesia. Dari dampak kenaikan Cukai ini .
Banyak yang memberikan feedback keluhan. Karena dengan naiknnya CHT maka mereka juga harus melakukan diet kantong. yang tadinya budget untuk membeli rokok adalah 15% dari gaji bulanan. Budget tersebut bisa saja meningkat menjadi 16%.
Sehingga pendapatan , EPS , ROE , Dan DPS saham GGRM ini akan terpengaruhi di Laporan Keuangan 2020 nanti. So Sampai sini pasti kalian bisa memutuskan untuk Lanjut atau tidak . Walaupun GGRM ada bisnis rokok elektrik, Mungkin di Kuartal 3 atau 4 pada laporan keuangan GGRM sudah beroperasi. Sehingga bisa memberikan performa yang baik bagi perusahaan.
Berbeda dengan GGRM yang memiliki bisnis beragam . PT HM Sampoerna TBk memiliki 6 sektor industri yang tercatat di Laporan Keuangan perusahaan. HM Sampoerna masih berpegang pada penjualan rokok . Dimana dari laporan keuangan Penjualan Rokok secara Kuartal 2 2018 dan Kuartal 2 2019 meningkat.Penjualan secara Q2 meningkat sebesar 3,18%. penjualan terbesar masih disumbang dari dalam negeri.
Dilihat dari segi fundamental 2019 perusahaan ini memang memiliki kinerja yang bagus. Namun dengan naiknya CHT ( Cukai Hasil Tembakau ) bisa mempengaruhi pendapatan bersih perusahaan . Karena pastinya be cukai akan meningkat signifikan dibandingkan dengan sekarang.
Masih ada pilihan lain untuk perusahaan rokok yang sudah melakukan listing di bursa saham. yang pertama adalah saham RMBA atau PT Bentoel Internasional Investama Tbk perusahaan produsen rokok ini menjadi pilihan alternatif pertama .
Namun dilihat dari brand Bentoel yang kurang populer di pasaran patut di pertimbangkan. Kinerja perusahaan yang masih negatif menjadi kenapa kami tidak menyarankan memilih perusahaan yang satu ini .
Secara Historikal Fundamental , RBMA memiliki rekam jejak yang kurang begitu baik. Secara QoQ 2 fundamental RMBA masih mengalami Mines yang cukup besar. So mau investasi disini atau pindah ?.
selanjutnya ada PT Wismilak Inti Makmur perusahaan rokok satu ini memiliki kinerja fundamental yang bisa di bilang baik. Secara QoQ 2 pendapatan WIIM masih 8,6B . Dengan Book Value pershare saham ini berada di harga 400/lembarnya. melihat pergerakan sahamnya WIIM harus mencari titik yang pas untuk mendapatkan harga yang baik. Penjualan ekspor yang meningkat dari semester 1 tahun sebelumnya menandakan bahwa penjualan pada perusahaan ini sangat baik. Produksi cerutu premium mungkin menjadi salah satu pendorong pendapatan perusahaan ini .
Lalu ada ITIC ( Indonesian Tobaco Tbk ) yang baru melaksanakan IPO beberapa waktu lalu . perusahaan ini tidak menjual produk Rokok kemasan seperti yang lain . ITIC menjual tembakau kemasan yang harganya menjangkau semua kalangan.
Tembakau IRIS menjadi pilihan lain untuk customer indonesia. namun kekurangan dari tembakau iris ini adalah . Konsumen rokok harus menggulung tembakau tersebut sendiri. Istilah jawanya adalah Nglinting . Memang jika dilihat dari laporan keuangan 2016 – 2018. Penjualan ITIC di domestik selalu meningkat .
namun untuk masuk & membeli saham ini di level harga yang terlalu tinggi bisa jadi dalam waktu dekat saham perusahaan ini akan koreksi terlebih dahulu. Namun ini dari bebrapa pilihan ini kami lebih condong ke GGRM, WIIM atau ITIC .
Sebelum me-rebalancing portofolio kalian kedalam ketiga saham ini . Adakalanya selalu perhatikan hal – hal yang dapat mempengarui bisnis perusahaan ini . Laporan keuangan & potensial bisnis harus terus diperhatikan .
Ahir kata Salam Profit !