Belakangan ini komunitas saham serta media online ramai membahasan mengenai penutupan kode broker pada 06 Desember 2021 nanti . Teman Saham sendiri tertarik untuk membahas masalah tersebut . Karena sangat banyak pembahasan – pembahasan yang menurut kami bisa menjadi ilmu untuk kita semua .
Bursa Indonesia atau lebih sering di sebut IDX memang masih mengadopsi untuk keterbukaan informasi perdagangan yang rinci dan transparan . Siapapun bisa melihat dan menganalisa perilaku investor melalui Kode Broker yang di pakai . Akibatnya banyak tipe investor pengikut menggunakan data ini untuk ikut membeli apa yang di beli investor besar . Kami ambil contoh kecilnya saja , Sekarang kode broker dan tipe investor masih di buka dan bisa di akses hal tersebut akan menghasilkan sebuah data terperinci siapa yang membeli saham XXXX hari ini dengan begitu banyak . Data tersebut akan menghasilkan data akumulasi dan mengacu kepada sebuah kode broker yang digunakan . Atas dasar tersebut biasanya investor tersebut akan mempertimbangkan ikut membeli saham tersebut dengan harapan bahwa harga saham akan naik dalam beberapa waktu kedepan .
” Wah Saham MMLP sedang Di beli Asing (biasanya kode Investornya F ) menggunakan broker AK dan BK ( ini adalah kode anggota Bursa UBS & JP Morgan ) berarti asing lagi accum saham MMLP nih ” Tak jarang kita menemukan percakapan ini di sebuah forum-forum saham di Telegram maupun di Whatsapp . Hal ini lah yang mungkin menjadi pertimbangan otoritas untuk menutup kode broker ketika sedang berlangsungnya perdagangan .
Tujuan utama dalam penutupan kode broker ini saat running trade adalah untuk mengurangi potensi herding behavior. Meningkatkan kewajaran harga , mengurangi front running , piggybacking dan informasi leakage. Karena bagaimanapun seperti yang pernah kita alami , di saat C-19 sedang merebak dan memberikan efek domino terhadap pasar . Investor domestik yang jam terbangnya belum terlalu tinggi mengalami panik. Panik yang berimbas Panic Seilling di pasar saham indonesia sehingga pasar juga merespon dengan terjadinya aksi jual besar – besaran oleh investor.
Mungkin disini adalah poin yang menarik karena banyak dari investor pemula menganggap bahwa bandar adalah broker – broker yang bertransaksi di pasar saham tersebut . Jika di telisik lebih dalam kembali , Kami contohkan terhadap Asing bahwa setiap kali ada order asing tidak pernah selesai membeli dalam 1 hari dan bahkan mereka bisa membeli selama 1 bulan berjalan . Lho kok bisa ? . kita asumsikan dalam 1 hari asing input order kepada broker mereka atau dealer trader yang nilainya 1 T. Order 1 T itu akan di pecah oleh Trader dari Dealer partisipan agar mendapatkan jumlah dan barang yang di inginkan . Tak jarang untuk memenuhi order tersebut asing akan show up membeli saham – saham pilihan dalam rentang waktu 1 minggu – 1 Bulan sejak pertama kali membeli .
Cara ini adalah cara kerja asing dalam akumulasi dan distribusi barang yang mereka miliki . Dan ingat Asing tipikal Investor yang Long Term Hold. dan Jarang sekali mereka Short trading dalam jangka waktu yang singkat kecuali ada tujuan tertentu .
Oleh karena itu kode broker bukanlah sebuah market maker ataupun player dalam mengatur bahkan membuat harga sebuah saham .
Bagi investor yang sudah memiliki jam terbang yang tinggi penutupan kode broker bukan sebuah efek dominan dan mempengaruhi investasi mereka . bahkan sebenarnya mayoritas dari mereka tidak menggunakan kode broker dalam menentukan keputusan jual dan beli . Karena bagi mereka ini adalah membuang – buang waktu dalam melakukan analisa .
Apabila kita hanya menggunakan kode broker dalam menentukan jual dan beli , Efek yang di dapat sangat kurang maksimal . Bahkan kita tidak mengetahui bagaimana strategi dibalik itu semua , Apakah mereka sedang menjual barang yang dimiliki atau memang mereka ada maksud untuk menurunkan harga saham tersebut .
Alat utama investor atau trader profesional sebenarnya hanya menggunakan segelintir analisa , Bahkan mayoritas menggunakan analisa teknikal . Karena dengan menggunakan teknikal kita akan tahu kapan dan bagaimana jalannya saham tersebut tanpa terkecoh. Disinilah kenapa bukan merupakan efek domino yang dihasilkan .
Sebelum kita menuju pada penghujung artikel ini , Penutupan kode broker bukan sebuah ahir dari analisa yang sering dilakukan . Apabila kita masih menggunakan analisa ini sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan investasi mulai dari sekarang kita harus bergeser menggunakan analisa Teknikal Tradisional maupun Modern . Karena dengan hal ini pasar akan lebih kondusif dan pasar akan lebih transparan .
Berdasarkan informasi yang kami dapat , market maker pun sekarang tidak mengandalkan broker – broker institusi saja . Namun mereka juga menggunakan broker – broker retail yang tiap hari sering kita gunakan . Jadi betapa penting dalam melakukan analisa yang sudah ada dalam mempersiapkan semua keputusan investasi kita .
Bagi rekan – rekan yang ingin belajar dan mengetahui pasar saham lebih lanjut , Silahkan bergabung kedalam Whatsapp Group Teman Investasi untuk edukasi dan update pengetahuan investasi .