Belakangan ini berita mengenai phk karyawan startup sedang menjadi perbincangan hangat. Di Indonesia , Zenius Education menjadi perusahaan yang mulai melakukan pemutuhan hubungan kerja. Zenius adalah salah satu starup bidang pendidikan online yang terkemuka. Selanjutnya LinkAja milik perusahaan BUMN di Indonesia yang melakukan hal serupa seperti Zenius. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi manajemen perusahaan tersebut untuk merampingkan struktur organisasi.
Hal yang paling kuat di kemukakan adalah imbas dari pandemi covid19 yang baru dirasakan sekarang oleh perusahaan. Sulitnya pendanaan dari investor menjadi alasan terkuat perusahaan mulai mengurangi jumlah karyawan mereka. Terlebih selama pandemi banyak perusahaan tidak mendapatkan performing yang memuaskan karena imbas pandemi tersebut. PHK besar – besaran juga terjadi di Amerika Serikat dari Google hingga paypal juga melakukan hal serupa. Setidaknya pada bulan ini ada sekitar 15.000 karyawan startup akan di PHK yang tersebar di masing – masing perusahaan.
Hal ini terjadi karena terjadinya perang antara Ukraina vs Rusia memberikan efek domino terhadap keuangan global. Pertama adalah kenaikan suku bunga yang tidak dapat memicu kenaikan di sektor lain. Selanjutnya adalah inflasi yang tinggi menyebabkan orang enggan untuk membelanjakan uangnya secara berlebihan. Dan yang terahir adalah mulai sulitnya pendanaan yang datang dari investor lama untuk menyuntikan dana mereka kepada startup yang ada. Kemungkinan besar dalam 2 tahun kedepan Startup akan kesulitan dalam mencari pendanaan untuk usaha mereka.
Lalu bagaimana dengan kinerja saham – saham perusahaan rintisan yang telah bertransformasi menjadi Unicorn dan listing di Bursa efek Indonesia ?
Salah satu perusahaan rintisan yang kini menjadi perusahaan terbuka adalah GoTo Gojek Tokopedia Tbk. Perusahaan yang menjadi satu ini telah menjadi incaran sebagian investor di Indonesia. Tertutama kalangan millenial yang memililih untuk membeli saham perusahaan ini karena bisnisnya yang sudah mendarah daging dalam kehidupan sehari – hari.
Setelah bergabung menjadi satu Gojek dan Tokopedia banyak orang yang tertarik untuk berinvestasi di perusahaan ini. Salah satunya adalah PT Telkom Indonesia yang menja pemegang saham perusahaan ini sebelum resmi listing di bursa efek indonesia. GoTo dinilai lebih prospektif daripada saham teknologi yang telah listing dahulu di bursa efek Indonesia.
Keunggulan GoTo disini adalah seluruh ekosistem perusahaan telah tersusun secara rapi dan saling mengisi satu sama lain. Hal ini terbukti dengan mereka melakukan akuisisi terhadap Bank Artos Indonesia dengan kode saham ARTO. Kegiatan akuisisi ini adalah untuk menunjang kegiatan GoTo di bidang finansial technology. Yaitu Gopay dan GoPaylater yang telah banyak di manfaatkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan finansialnya.
Berbicara mengenai Badai PHK , perusahaan ini sejatinya sudah tidak mengalami kesulitan dalam pendanaan dari Investor – investornya. Gojek salah satu layanan ride handling milik mereka terbukti efektif dan banyak dicari disaat pandemi covid19. Layanan antar makanan menjadi pilihan yang banyak di gunakan pada aplikasi tersebut. Selain itu ada sebuah riset yang memberitahukan bahwa sekitar 80% masyarkat Indonesia telah menggunakan dan memanfaatkan layanan GoTo ini. Dapat di garis bawahi, Sebesar 80% masyarakat telah menggunakan dan merasakan manfaat Gojek sendiri.
Berbekal dengan dukungan anak usaha, GoTo yakin di kuartal-II ini mereka akan mendapatkan pertumbuhan pendapatan bruto yang cukup tinggi. Berdasarkan kontribusi dan hasil kinerja GoTo kami menilai bahwa apabila terjadi aksi pengurangan karyawan, GoTo sedang dalam proses untuk tumbuh menjadi lebih baik dan berjalan lurus berdasarkan strategi bisnis mereka.
Bukalapak adalah perusahaan rintisan yang pertama kali listing di bursa efek Indonesia. Menjadi perusahaan Ecommerce pertama yang terdaftar tidak memberikan efek domino bagi harga saham perseoran. Ecommerce berwarna merah ini menjadi pesaing ketat dari GoTo di bidang eccomerce. Bukalapak dan Tokopedia adalah Ecommerce anak bangsa yang paling sering digunakan oleh masyarakat. Bukalapak nampaknya masih menjadi perusahaan ecommerce yang belum merajut ekosistem usahanya dengan rapih.
Mereka masih menggunakan fasilitas pihak luar untuk melengkapi fitur – fitur yang ada di Ecommerce mereka. Untuk platform pembayaran Bukalapak menggandeng DANA sebagai pengganti BukaDompet yang telah di tutup mereka beberapa waktu lalu. Namun banyak rumor beredar bahwa Bukalapak akan bertransformasi menjadi perusahaan Investasi selain menjadi Ecommerce. hal itu tercermin dari kesuksesan mereka berinvestasi di BBHI atau sekarang di kenal sebagai Allo Bank Indonesia.
Dari segi bisnis yang dijalani Bukalapak masih berada di dalam satu sektor bisnis utama, Yaitu Sektor Ecommerce yang mana sekarang telah di tempati oleh banyak perusahaan Ecommerce lainnya. Bukalapak sendiri masih belum memiliki pondasi yang kuat terkait ekosistem bisnis untuk mendukung bisnis mereka sekarang.
Berdasarkan informasi yang kami dapat di website perseroan, Mitra Bukalapak, Buka Investasi bersama , Buka Pengadaan dan FiveJack adalah anak usaha bukalapak yang mendukung mereka dalam ekosistem Ecomemrce ini. Buka Investasi Bersama adalah anak usaha yang bergerak di bidang marketplace reksadana yang bekerjasama dengan Ashmore. Brand yang mereka usung adalah BMoney dengan total pengguna yang berasal dari komunitas sebesar 1800 lebih pengguna.
Melihat dari kinerja bukalapak yang belum membubuhkan keuntugan dari operasi ecommerce mereka. Kami melihat bahwa perusahaan ini memiliki potensi besar untuk melakukan penambahan modal kembali untuk mendanai kegiatan mereka.
Dari hasil yang kita bicarakan dan berdasarkan opini pribadi kami. Kinerja kedua perusahaan ini sejatinya tidak akan terpengaruh apabila investor mereka tidak menyuntikan dana kembali pada 2 tahun kedepan. Bisnis kedua perusahaan ini akan terus berjalan dengan baik. Seperti GoTo yang telah dapat mengembangkan bisnis mereka menjadi satu ekosistem terpadu. Bukalapak yang melebarkan sayap menuju kegiatan Investasi dengan keuntungan yang cukup besar.
Namun sebagai investor yang cerdas ada kalanya kita terus memperhatikan minat pasar serta laporan keuangan dari masing – masing perusahaan. Karena dari laporan keuanganlah kita dapat mengetahui bagaimana keadaan perusahaan yang sebenarnya. Apakah Underpeerform atau malah memiliki kinerja yang sangat baik. Dengan dukungan transformasi digital yang baik serta dukungan perangkat yang semakin baik dapat menjadi motor peningkatan pengguna Ecommerce di Indonesia. Terlebih generasi Z atau IGeneration yang sangat peka terhadap pertumbuhan teknologi.
Berinvestasi di pasar modal bukan berarti kita hanya membeli dan menyimpan perusahaan tersebut dengan jangka waktu yang lama. Berinvestasi artinya adalah kita memilih perusahaan dengan kinerja yang baik untuk ditanamkan modal dengan harapan mendapatkan imbal hasil yang tinggi. Oleh karena itu berinvestasi harus memiliki ilmu dan pengetahuan terhadap pasar keuangan di Indonesia. Teman Investasi adalah salah satu komunitas saham teraktif yang banyak di tempati oleh para pemula sampai dengan tingkatan mahir. Apabila kalian ingin bergabung kedalam komunitas Teman Investasi maka bisa melalui link disamping https://bit.ly/2Fis5Bs
Discliamer : Isi Artikel ini adalah opini pribadi penulis dan tidak terkait kepada pihak manapun.