Beberapa waktu lalu bursa indonesia kedatangan emiten penjual tinta isi ulang dan produk turunannya. Ya PT Berkah Prima Perkasa Tbk Pemegang merk dagang Blueprint. PT Berkah Prima Perkasa Tbk melakukan pencatatan saham di tahun 2019 ini dengan kode BLUE.
Perusahaan distributor tinta ini berdiri pada 2014. Brand blueprint memang sangat populer di masyarakat indonesia . Namun dengan bergesernya zaman . Apakah penggunaan tinta dan turunanya memiliki trend naik atau malah sebaliknya ?.
But sebelum kita membahas lebih jauh mengenai Bisnis tinta ini . Kami akan membawa teman – teman berkenalan dengan perusahana ini . Saham Blueprint listing pada 8 juli 2019. Nominal perdagangan adalah Rp 130,-.
PT Berkah Prima Perkasa Tbk menjadi distributor merk Blueprint sejak 2014. Selain distribustor tinta, Blueprint juga menjual beberapa pheripheral seperti Printer Thermal. Blueprint menyediakan beberapa tinta isi ulang untuk berbagai merk printer.
Bisnis tinta perusahaan ini memang menempati 50% pendapatan perusahaan . Lokasi perusahaan berada di Jl. Bisma Raya, Sunter Agung, Jakarta Utara, DKI Jakarta, Indonesia. Berdasarkan Prospektus perusahaan . Pada debut IPO kali ini , dana hasil penawaran umum saham akan digunakan untuk membayar Bunga Obligasi terdap debitur.
Komposisi pemegang saham setelah IPO ini 40.19% dimiliki oleh publik . Dan sisanya dimiliki oleh perseroan .
Mungkin buat kawan – kawan semua sudah tidak asing lagi dengan kata – kata 4.0. Dimana trend ini sedang gencar di sosialisasikan terhadap seluruh masyarakat yang ada di indonesia. Tak tanggung – tanggung banyak komponen yang tersingkirkan akibat revolusi ini .
Contohnya payment gateway di Jalan tol yang sudah beralih menuju E-payment dengan system E-Money. dengan bergesernya trend dari cetak menjadi digital bisa menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perusahaan ini.
Mungkin salah satu barang yang tidak bisa di digitalisasikan adalah Pakaian sehari – hari. Karena kami pikir itu adalah hal yang mustahil jika pakaian sehari – hari diganti dengan Elektronik .
Peralihan penggunaan data yang tadinya cetak menjadi digital bisa merubah kebutuhan yang ada. Biasanya yang membutuhkan tinta mesin cetak sebanyak 100 Pcs akan turun bisa jadi menjadi 10 Pcs. tantangan terbesar yang harus di hadapi blueprint adalah era industri ini .
Dimana semua yang bersifat fisik akan perlahan di gantikan oleh elektronik. Oleh karena itu ini menjadi tantangan bagi Pihak Blueprint untuk bisa tetap berada di bisnis ini .
semenjak IPO memang saham perusahaan ini masih asing di dengar oleh investor . Kode saham emiten ini adalah BLUE . sesuai dengan Brand yang mereka miliki yaitu Blueprint. Mungkin jika dilihat Brand Blueprint juga jarang di dengar oleh kita. Karena kebanyakan branded dari para produsen – produsen Printer ternama.
Contohnya EPSON yang menjual Tinta Isi ulang juga , HP yang menjual dengan tinta Isi Ulang juga. Namun walaupun begitu perusahaan tetap bisa terus menghasilkan revenue untuk keberlangsungan perusahaan .
Ditambah pihak Blueprint sedang melakukan ekspansi dalam sektor Printing Textile dan Point Of Sale. Pihak blueprint berekspansi dengan menghadirkan Printer Thermal & Kertas Thermal. Secara Laporan keuangan Kuartal Perusahaan ini masih membubuhkan Rp 45 – 49 M. berarti memang dari berbagai ekspansi bisnis yang dijalani Blueprint sangat banyak di cari masyarakat.
Dengan beberapa inovasi Blueprint dengan menghadirkan Printer Thermal. Kertas Thermal anti minyak , Layanan garansi printer jika menggunakan tinta blueprint , dan Cetak Textile menjadi tumpuan dalam bisnis ini .Namun Sebelum membeli saham ini ada baiknya kita melakukan Cross check terhadap saham ini . karena walaupun bisnis ini banyak di butuhkan oleh pengguna printer.
Dengan adanya peralihan menuju digitalisasi bisa menjadi faktor yang akan mempengaruhi pendapatan perusahaan ini kedepannya. dalam artian kami masih menaruh rating Netral terhadap saham BLUEPRINT ini .
Berdasarkan data Kuartalan 2019 yang bersumber dari Online Trading PT Indopremier Sekuritas . Harga Wajar saham BLUE yang bersumber dari Book Value adalah Rp 145/lembarnya. Sedangkan rasio hutang perusahaan ini tergolong aman karena berada di level 0,42x dari Modal bersih perusahaan.
Untuk sementara lebih baik kita menunggu untuk koreksi harga saham ini di sekitar 200 – 300 . Karena untuk harga sekarang sudah tidak ideal lagi untuk dilakukan pembelian . Mengingat harganya yang tinggi dan jauh dari rasio BVPS saham tersebut.
Saran dari kami untuk saham perusahaan ini adalah tunggu sampai harga saham koreksi dan menyentuh harga dibawah dari harga tertingginya sekarang. Sembari mengumpulkan informasi mengenai bisnis perusahaan ini dan persiapan demi mendapatkan keuntungan yang bagus di saham ini .
Ahir Kata Salam profit dan jangan lupa Gabung kedalam Komunitas Saham Di kota kalian ya berikut linknya.
DAFTAR : KOMUNITAS TEMAN SAHAM 4 KOTA BESAR !