Bulan desember merupakan bulan yang paling di tunggu oleh banyak sekali investor indonesia. Dimana bulan desember biasanya banyak dijadikan investor sebagai hari hijau nasional . Yaps Hijau disini diartikan akan banyak saham – saham yang mengalami kehijauan dalam bulan – bulan ini .
Bulan desember banyak yang bilang merupakan bulannya para Fund Manager melakukan pemolesan portofolio. Dimana bertujuan untuk memperbaiki kinerja Reksadana mereka. Namun belakangan ini setelah foregin investor angkat jangkar dari IHSG . Belakangan ini indeks bergerak secara sideways dan naiknya tidak terlalu signifikan.
Dan dalam keadaan yang bergerak secara sideways ini , Ada 2 saham yang menjadi favorit dari para trader. yang pertama NUSA dimana kami sudah melakukan review pada artikel di teman saham & RIMO yang beberapa hari ini mengalami lonjakan harga yang sangat pesat. Namun saham ini merupakan saham yang masuk kedalam kategori gorengan sehingga sangat berbahaya untuk disimpan.
Ngomong – ngomong IHSG . Hari ini saja bursa kita bergerak secara mixed dengan penguatan yang kecil dan pelemahan yang kecil. Banyak saham – saham LQ45 mengalami penurunan harga. Jika ditinjau semenjak IHSG naik dari harga 5700 hingga 6000 di dominasi oleh pergerakan Foregin Investor.
Sudah bukan rahasia umum lagi mengenai pergerakan ini. sampai hari ini saja pada jam 15:44 WIB. Tercatat Investor asing mencatatkan keadaan Net Sell sebanyak 240.0 Billion. Hal ini sangat lucu sekali. Dimana pada hari kemarin Kamis 13 Desember 2018, Investor asing mencatatkan keadaaan Net Buy kurang lebih 500 Billion.
Lalu bagaimana nasib window dressing ? . apakah akan sukses tanpa dukungan dari Foregin investor seperti tahun lalu ?. Menurut kami Harga saham yang sudah naik banyak ini akan di pertahankan oleh para Fund Manager supaya tidak turun terlalu jauh kembali. Mengingat bulan lalu merupakan kinerja terburuk Reksadana Saham semenjak tahun 2018. Dimana banyak yang mengalami minus return & penurunan harga.
nah jika IHSG dalam masa Sideways seperti ini , ini mengindikasikan jika masih banyak yang akan mengumpulkan barang untuk menjualnya di harga tertinggi. Berdasarkan pengalaman kami , pada tahun lalu harga saham Bank BRI Sendiri hampir menyentuh harga ARA ( Auto Reject Atas ). karena aksi window dressing ini .
lalu bagaimana untuk bulan ini ? kami merasa harga saham masih akan naik dalam beberapa waktu terakhir. Dimana banyak sekali analyst yang memberikan analisa mereka terhadap IHSG bergerak kembali ke posisi 6500. Dan saham yang menurut kami akan banyak mengalami kenaikan adalah BBRI , ASII , BBCA , BMRI , BBNI dan saham – saham berfundamental bagus lainnya. Dikarenakan banyak sekali Fund Manager yang memplotkan portofolio mereka di beberapa saham – saham tersebut.
Dan apakah asing akan masuk kembali ke bursa kita sebagai The Bullish nya ?. Tentu , Namun belakangan ini mereka bertindak seperti trader dimana mereka Masuk di awal minggu dan menjual menjelang ahir minggu . Disitulah yang menjadi ketidak stabilan harga pada ahir – ahir ini .
Namun kita sebagai investor harus tetap tenang , jangan takut untuk tidak membeli saham pilihan kita . namun harus tetap berdasarkan dengan Analisa Teknikal Ataupun Fundamental.