Setelah Fokus dunia tertuju pada Pemilu di Amerika . Ketika pertarungan sengit antara Joe Bidden & Donald J Trump saat memperebutkan suara di negara mereka. Banyak analisa yang memperkirakan bahwa Donal J Trump berpotensi besar untuk memenangkan kembali Pemilu AS kali ini . Imbas dari euforia pemilu Amerika sepertinya menular ke negara – negara lain. terutama Pada Stock Market masing – masing negara.
Namun setelah Pemilu berlangsung . Joe Bidden memimpin pendapatan suara . Berdasarkan hasil terakhir Joe Bidden bisa di katakan menang telak dari Donal J Trump. Lalu Apakah imbas jika Donal J Trump kalah dari Pilpres Amerika ini ?.
Energi Terbarukan Akan Lebih Tenar
Berdasarkan hasil Cloud Meeting dengan team CGS-CIMB sekuritas . Joe Bidden lebih menyukai tentang energi terbarukan . JB adalah seseorang yang tidak mendukung kebijakan lingkungan donal trump. Sehingga inilah banyak bersliweran kabar tentang arah pandang politiknya.
Energi terbarukan sendiri adalah energi yang sudah lama di bahas oleh mayoritas orang. Impian untuk terbebas dari bahan bakar fosil . Serta bisa menyelamatkan Bumi dari kerusakan mungkin akan segera terwujud .
Dengan adanya euforia kemenangan Joe bidden ini akan memberikan efek positif terhadap pasar saham Domestik. banyaknya sentimen positif membuat banyak saham – saham di bursa menghijau. Jika JB memang memenangkan Pemilu .
Maka dari itu ketegangan Perang Dagang yang di lakukan oleh negara adidaya tersebut diprediksi bisa sedikit menurun. Imbasnya ketidakpastian Ekonomi yang dihasilkan perlahan – lahan akan membaik lagi. Bukan hanya berhenti disitu saja, Jika memang benar perang dagang yang sejak dahulu dilakukan . Kegiatan Ekspor yang menurun bisa ikut terdongkrak .
Lalu Apakah Di bulan November ceria ini sudah memasuki fase window dressing ?. Ngomong – ngomong WD . Apa yang dimaksud dari kata tersebut ?. Window Dressing adalah sebuah strategi dimana banyak dilakukan oleh Manager Investasi atau sebuah instansi melakukan rebalancing asset investasi . Tujuannya agar investor tertarik membeli produk investasi mereka.
Biasanya Window Dressing dipasar saham dilakukan oleh Manajer Investasi. Yang Memiliki Produk Reksadana Saham Ataupun Reksadana ETF. Jika berkaca pada data historis IHSG atau bisa di sebut Seasonality chart. Bulan november bukanlah bulan yang baik Bagi Indeks kita.
Harusnya di bulan – bulan krusial ini IHSG masuk kedalam fase Koreksi. Namun mungkin imbas dari Pilpres & Data konsensus yang tidak terlalu mlenceng jauh. IHSG ahirnya bisa naik dengan kencang.
Gambar 1 : Seasonality Chart 10 Tahun | Stockbit
Jika di tinjau kembali , IHSG mayoritas akan bergerak memerah di Bulan November . Setelah itu Akan bergerak Hijau di bulan desember. Ini bisa jadi dilakukan oleh para Manager Investasi untuk membuang saham – saham yang kinerjanya tidak sesuai ekspektasi. Lantas Setelah tempo 1 bulan melakukan pengurangan barang. Manager Investasi akan mulai mengganti saham yang sudah di jual bulan selanjutnya.
Tujuannya adalah ketika tutup Buku tahunan . Kinerja produk mereka menorehkan hal yang positif . Ketertarikan Nasabah atau Calon Investor adalah ketika seorang manajer investasi bisa memberikan hasil yang memuaskan dari produk yang mereka ciptakan.
Setelah menimbang & melakukan analisa . Bulan November ini bisa jadi sebagai titik awal sinyal ekonomi akan pulih. Namun jika dilihat dari Aksi pasar per hari ini ( Sampai Artikel Ini di keluarkan ). Menurut kami window dressing ini belum di lakukan secara penuh . Namun baru parsial , Sembari menunggu hasil final pemilihan Amerika. Ingat Jika Donald J Trump tidak menerima hasil pemilu ini maka ia bisa saja melakukan tuntutan secara hukum.
Lalu jika windows dressing masih belum di lakukan secara masive di bulan November. Saham apakah yang bisa kita perhatikan untuk Investasi ?. Bicara window dressing kami akan mencoba menakar menggunakan Reksadana Saham yang paling top dana kelolaannya.
Disini ada Reksadana Saham Batavia Dana Saham . Mayoritas portofolio Reksadana ini adalah Saham . Oh iya data yang kami ambil dari Bareksa Portal Investasi . Nah Ada hal yang menarik dari reksadana ini . Mereka Menginvestasikan saham – saham Relatif Bluechips Semua.
Dari PT Astra Internasional Tbk ( ASII ) lalu ada Bank Central Asia Tbk ( BBCA ) lalu ada Bank Mandiri ( Persero ) Tbk ( BMRI ) , Bank Negara Indonesia ( Persero ) Tbk ( BBNI ) , Bank Rakyat Indonesia ( Persero ) Tbk ( BBRI ) , Indocement Tunggal Prakarsa Tbk ( INTP ) , Sarana Menara Nusantara Tbk ( TOWR ) , Telkom Indonesia ( Persero ) Tbk ( TLKM ) , Unilever Tbk ( UNVR ) dan yang terakhir ada United Tractors Tbk ( UNTR ).
Semua itu data yang kami himpun melalui Bareksa dengan last portofolio kelolaan di Oktober 2020. Melihat Reksadana Saham dengan dana Kelolaan yang tinggi berdasarkan data RD Bareksa . Menunjukan saham – saham yang di Pilih adalah saham yang masuk kedalam sektor LQ45 , ISSI dan IDX80. Memang semua perusahan tersebut adalah perusahaan terkemuka dan kinerja keuangannya yang cukup baik.
Dengan begitu Saham – Saham Pilihan sebelum Window Dressing di Tahun 2020 inia dalah saham – saham Sekelas Bluechips dan second Liner dengan kinerja keuangan yang baik. Ahir Kata Selamat Malam & Selamat Berinvestasi.
Gabung Group Whatsapp Teman Digital Investasi