IHSG akan diskon ? , Apakah akan terjadi kembali ? . Pergerakan perdagangan saham beberapa hari ini terlihat bergerak mixed . Antara menguat atau melemah memiliki kekuatan yang sama .
Ketegangan antara Korea Utara & Korea Selatan bisa menjadi peringatan dini . Ditambah masih memanasnya US & China di laut china selatan bisa menjadi peringatan keras terhadap banyak investor . Lalu yang terakhir masih belum berakhirnya COVID-19 yang sudah memasuki pertengahan tahun bisa meubah outlook investasi di tahun – tahun berikutnya .
Kabar baik akan penemuan obat untuk COVID-19 masih belum bisa menjadi katalis positif untuk IHSG . Dari penggunaan obat Malaria , penggunaan minyak kayu putih ( masih simpang siur ) . Dan masih banyak lagi . Semua obat tersebut masih belum sukses membangkitkan gairah Investor Kawakan untuk masuk kembali di banyak negara.
Virus Nakal yang satu ini masih menjadi topik hangat di meja – meja pertemuan . Ketika mengadakan pertemuan Investor Retail atau secara tidak sengaja . Mereka cederung masih terus membahas perkembangan virus ini . Hari ini kami membaca Headline berita tentang Korea Selatan Khawatir Tidak Bisa mengendalikan Covid-19 gelombang 2 . Wow ini sungguh mengerikan jika benar terjadi .
Lalu apakabar dengan Negeri kita ? . Berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan COVID-19. Berdasarkan data statistik yang ada Penularan COVID-19 Sudah mencapai 46,8 Ribu dan penambahan positif setiap harinya berada di rentang 900 – 1000 orang .
Berdasarkan Infografis masyarakat yang sudah melakukan test PCR sebesar 393.117 Per 22 Juni 2020. Sedangkan berdasarkan Data proyeksi BPS Jumlah penduduk indonesia di Tahun 2020 akan menyentuh angka 271,066 Juta jiwa . ini berarti masih banyak uncoverage & Undetect kasus sebenarnya yang ada.
Maka dari itu Masyarakat Indonesia masih di wajibkan untuk terus melaksanakan Social Distancing & Physical Distancing .
Potensi terjadinya gelombang koreksi IHSG bisa jadi berada di musim Laporan Keuangan Kuartal 2 Atau Menuju Kuartal 3. Berdasarkan data opini & pendapat kebanyakan investor memiliki keyakinan bahwa kinerja kebanyakan perusahaan akan terguncang pada kuartal tersebut.
Seperti Astra Toyota Motor , Astra Honda Motor , Mitsubishi Motor , Suzuki dan brans – brand terkenal yang ada Di Indonesia. Beberapa perusahaan tersebut sudah menghentikan kegiatan produksinya sejak bulan April 2020 kemarin. Selain itu penjualan mobil yang menurun sebesar 93% lalu Eksport KBM juga mengalami penurunan menjadi salah satu indikasi kinerja mayoritas perusahaan akan berada di titik Kurang menyenangkan.
Baca Juga : Terkuak Saham yang layak Koleksi Di Masa COVID-19
selebihnya berdasarkan Forecast BPS bahwa pertumbuhan Ekonomi indonesia pada kuartal 2 akan mengalami penurunan yang cukup. jadi menurut kami Potensi koreksi akan datang lagi di fase kuartal 2 atau Semester 1 2020.
Merangkum pergerakan IHSG secara Daily kami melihat bahwa mayoritas saham akan segera koreksi . Kapan & Tepatnya kami tidak bisa menetapkan karena semua sifatnya Disclaimer .
dari pergerakan Daily Menggunakan Indikator MACD , RSI dan FIbonaci serta beberappa Candlestick review . Kami memperkirakan bahwa posisi Index sekarang sudah berada di fase Oversold . Alias kekuatan beli sudah melemah . Penutupan IDX yang tidak bisa Break di atas 4950 menunjukan pisikologis sekarang sedang melakukan Uji terhadap Minor Support di 4900. Hal ini di support oleh Kedua indikator Leading yang kami gunakan .
RSI menunjukan tanda – tanda Mixed dan MACD menunjukan pergerakan yang Mixed pula. Secara Mingguan ihsg masih berada di posisi Oversold . dengan posisi RSI masih menunjukan Mixed konsolidasi untuk menguat atau melemah kembali.
Namun pantauan kami dengan menggunakan Candlestick bahwasanya secara Weekly mereka gagal untuk break di atas 4950 . Sehingga berpotensi besar akan melanjutkan penurunan menuju Support minor di 4900 atau ke 4700 .
Berpegang kepada ilmu teknikal Analis dimana Price Discount Everything Serta History Repeat It Self . Menyiapkan Dana untuk melakukan pembelian saham Di Kala murah bisa boleh – boleh saja . Namun tetap memperhatikan Indikator Ekonomi & Teknikal agar lebih pas.