Laporan kuartal 1 2020 akan segera rilis . Laporan Bank BRI Secara Annual 2019 pun sudah di keluarkan . Ditengah pandemi COVID-19 banyak yang melakukan penilaian terhadap saham perbankan terbesar ini .
BRI adalah salah satu perbankan pertama yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. BRI sendiri awalnya hanyalah sebuah unit pembiayaan yang di atur oleh priyai Purwokerto untuk warga pribumi setempat. namun lambat Laun bank desa ini di ambil oleh pemerintah dan dijadikan BUMN sampai sekarang.
Ditengah serangan COVID-19 lalu dengan adanya pelonggaran kredit dari pemerintah sangat berpengaruh terhadap Bank Pemerintah ini . Walaupun secara modal kerja BRI memiliki modal yang cukup besar . Ditambah dari sektor Finance saham ini merupakan saham dengan market cap terbesar kedua setelah BBCA .
Sebelum melanjutkan Artikel gerebek ini pastikan kalian sudah mengikuti kami di Telegram untuk Update berita – berita terbaru dari kami .
Link Telegram : JOIN UNTUK MENDAPATKAN BERITA TERBARU
hukum yang paling penting sebelum kita melakukan investasi di sebuah perusahaan adalah kita harus mengenali terlebih dahulu profil perusahaan yang akan kita jadikan pilihan Investasi. BRI awalya bukanlah menyadang nama tersebut. Namun Bank yang lahir pada 16 Desember 1895 ini menggunakan nama “De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden” . Pasti kalian bingung kenapa namanya masuk kedalam belanda – belanda gitu ?
BRI Awalnya didirikan oleh Raden Bei Aria Wirjaatmaja. Dimana raden Bei adalah seorang kalangan priyai di wilayah Purwokerto. Tujuan dibentuknya dahulu adalah membantu kalangan pribumi yang membutuhkan dana dikala itu. Disinilah cikal bakal menjadi BRI nantinya.
Sayang ditahun 1948 operasional Bank ini harus berhenti sementara dikarenakan alasan keamanan dikala itu . Lalu 1 Agustus 1992 De Poerwokertosche menjadi perseroan terbatas dengan menyandang Nama BRI . Dan secara resmi bank ini menjadi Bank pemerintah pertama dalam sejarah.
Seiring waktu berjalan sampai di tahun 2003 , Pemerintah pusat ahirnya memutuskan untuk menjual 30% saham BRI kepada Publik. Dan sampai sekarang BRI menjadi salah satu bank BUMN terbesar dengan market cap terbesar no 2 dari BBCA.
Bank Rakyat Indonesia kian hari kian membesar . Terbukti bahwa mereka banyak melahirkan anak usaha baru yang memiliki peluang bisnis baik. Terakhir BRI dipercaya oleh pemerintah untuk menjadi Induk usaha dari PT Danareksa Sekuritas. Sejak awal resmi menjadi Perseroan terbatas bank plat merah ini sudah memiliki total 7 Anak usaha yang menjalankan bisnis di masing – masing sub sektor keuangan.
Pertama BRI Syariah dimana bank ini melakukan bisnis di sektor keuangan syariah . Banyak kantor cabang bank BRI ini berdiri dari sabang sampai merauke. Lalu Kedua ada BRI Agro Niaga perusahaan ini fokus terhadap pembiayaan Agrikulture & Simpanan di sektor pertanian itu. Ketiga ada BRI Remittance berada dalam sektor bisnis jasa pertukaran mata uang & pengiriman uang dari luar maupun dalam negeri.
Keempat ada PT Asuransi Jiwa Beringin Jiwa Sejahtera ( BRI LIFE ) perusahaan yang fokus terhadap bisnis asuransi di Indonesia. Kelima ada PT BRI Multifinance Indonesia perusahaan yang berada di Bisnis kredit kendaraan bermotor & Pembiayaan multiguna. Keemam ada PT Danareksa Sekuritas perusahaan ini tergolong baru karena beberapa waktu lalu Danareksa sengaja di masukan kedalam Holding BBRI sendiri. Danareksa memfokuskan bisnis terhadap layanan – Layanan Efek .Lalu terakhir ada BRI Ventures perusahaan yang berfokus terhadap Investasi perusahaan.
Berdasarkan Riset kami , kami menemukan beberapa bisnis BRI yang kemudian kami kategorikan menjadi 3 kelompok. Pertama Core bisnis bank pelat merah ini adalah Retail & Corporate Loan. Nereka memberikan fasilitas pinjaman terhadap UMKM , Retail & Korporasi untuk membantu pengembangan Usaha mereka. Kedua Finansial Service bank BRI yang pasti memiliki fasilitas simpanan , Deposito & Giro terhadap semua nasabahnya yang ingin menabung & Menyimpan dana untuk Di investasikan dalam aset resiko rendah.
Dan terakhir Others Service Bank Bri memberikan layanan keuangan di sektor – sektor seperti E-Money , Remittance , Debit Card dan lain sebagainya .
Melihat perjalanan kinerja keuangan perusahaan ini. PT Bank Rakyat Indonesia masih mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Revenue pada Bank ini mengalami peningkatan 42,51% dalam kurun waktu 5 Tahun . Sejak 2015 sampai dengan 2019 , Ini berarti setiap tahunnya BRI mencatatkan Revenue sebesar 8,5% .
Selanjutnya setelah Pendapatan tersebut di kurangi dengan Biaya – biaya yang di butuhkan selama bekerja satu tahun. Bank BRI masih mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 34,43% . Dan ini berarti Net Profit BRI dalam satu tahun mengalami peningkatan sebesar 7,1%.
Selain dari posisi Pendapatan perusahaan , Kami melihat rasio kredit macet yang di alami oleh BRI. Berdasarkan Laporan keuangan Tahunan periode 2015 – 2019. Porsi grafik Kredit macet yang di miliki BRI masih tergolong bagus.
Terlihat bahwa Grafik NPL selama periode 2015 – 2019 masih menunjukan Bank ini bisa menjaga rasio kredit macet . Ditambah mereka bisa menilai & menjaga dalam memberikan kredit kepada nasabah yang di milikinya. Memang NPL Net pada tahun 2016 mengalami lonjakan . Setelahnya BRI bisa menjaga NPL Net dibawah angka lonjakan tersebut.
Pertumbuhan EPS bank ini juga mengalami kenaikan yang bagus. jika di hitung – hitung EPS BBRI selama periode 2015 – 2019 mengalami pertumbuhan sebesar 35,44 %. Yang artinya bahwa EPS Bank ini setiap tahunnya bisa meningkat sebesar 7,1%.
Sehingga memang Bank BUMN yang satu ini banyak di cari & dijadikan pilihan investasi oleh kebanyakan Orang. Selain Fundamental yang bagus , Pertumbuhan bank ini di nilai masih bisa lebih baik lagi di tahun – tahun berikutnya.
Melihat pergerakan Harga Saham BBRI ini sudah berada di titik yang rendah sejak harga saham ini bertengger di 4700/lembar. Jika kita asumsikan harga tertinggi ada di 4700 dengan mengacu harga penutupan 30 April 2020 sebesar 2730 . Ini berarti harga saham BBRI Sudah turun sebesar (41,91%).
Lalu bagaimana Action untuk membeli saham ini ? mari kita simak Advisor dari teknikal Analisa kita.
Dalam grafik pergerakan saham BRI Secara harian . trend yang dibuat sendri adalah Downtren . berikut adalah Advisor Charting secara harian
ini menunjukan bahwa Harga saham BRI dalam waktu harian masih menujukan ada indikasi Naik. namun sindikasi naik ini menurut kami hanya terjadi secara jangka pendek saja. Secara Volume transaksi saham BRI ini masih jauh dari Volume kenaikan yang diharapkan.
Terjadinya Trade war di tahun 2019 , lalu berlanjut dengan serangan Virus COVID-19 . Menghasilkan sebuah Challange baru bagi perusahaan Perbankan. Pertama adalah rasio likuiditas sebuah perusahaan perbankan akan di uji dalam situasi seperti ini .
Ditahun 2020 ini pasar keuangan sedang di uji dengan datangnya Pandemi COVID-19 . Banyak permasalahan ekonomi yang dihasilkan terutama pada NPL ( non performing loan ) .
Kebijakan pemerintah yang memberikan kelonggaran terhadap UMKM & Debitur akibat kurang lancarnya perputaran Roda Ekonomi ini . Proyeksi pertumbuhan profit BBRI dalam Q1 – Q2 akan tercekik akibat COVID-19 ini . Dimana rasio NPL akan meningkat dari sebelumnya.
Secara historikal Baik Fundamental & Teknikal . Saham BBRI ini masih bisa di bilang cukup menghasilkan di tahun – tahun berikutnya. menjadi salah satu pengisi di portofolio Reksadana , Menempati beberapa indeks seperti IDX45(LQ45 ) , IDXGROWTH30 dan beberapa lagi . Memberikan peluang bahwa harga saham bank ini masih akan cerah kedepannya.
Kami memberikan masukan bahwa saham ini layan untuk di Akumulasi ( Dibeli ) dalam rentang < 3000 . Atau bahasa kerennya BBRI.JK – ADD < 3000. Semoga artikel Grebek emiten 01 ini bisa membantu teman – teman dalam menilai & mengenali perusahaan yang di pilih. Selanjutnya kami akan melakukan Grebek Emiten di BTPS.JK .
#DIsclaimer ON ( Artikel ini hanya bersifat Advisor & Bukan menjadi acuan anda dalam berinvestasi )