Beberapa hari ini indeks harga saham gabungan mengalami naik turun yang bergerak sidways. Indeks bergerak dalam rentan harga 6300 sampai 6550. Kecemasan ekonomi global masih menjadi penggerak utama kenapa indeks bergerak variatif berada di area sideways.
Walaupun ada kabar burung jika US – CHINA sudah hampir menemui titik jelas mengenai perang dagang mereka. Namun ketika kami melihat data per hari ini tadi. Kurs rupiah pada Aplikasi RTI Bisnis berada di level Rp 14300. ini membuktikan bahwa perkiraan kami mengenai USD/IDR yang mengalami pergerakan uji Di 13900 – 14000. Dikala indeks bergerak variatif seperti ini , banyak investor pemula yang merasa merugi karena efek dari sidewaysnya IHSG . Ber relasi dengan kinerja saham – saham Bluechips yang mengalami penurunan . Dana asing yang semakin deras keluar menjadikan Indeks bergerak variatif. Karena mereka kebanyakan hanya melakukan short trade . Walaupun jika ditarik data mundur asing masih banyak memegang saham – saham di sektor bluechips tersebut.
Dana Asing yang banyak mengalami net Sell bisa menjadi indikasi utama bahwa asing banyak melakukan WAIT. Dimana mereka menunggu kepastian global dan kepastian Ekonomi. Bursa Asia dan global yang melemah menjadi virus bagi indeks kita sendiri. Walaupum tahun 2019 awal ini indeks di topang dengan banyaknya Laporan keuangan yang keluar dan pembagian deviden .
Namun seakan pendorong utama yang sedang banyan di cari oleh para investor belum bisa memberikan efek bagi indeks . apakah indeks akan di bawa mendekati di harga Rp 7000 ? . Research dari RHB Sekuritas memberikan rating bahwa Indeks OVERWEIGHT ( Penambahan Bobot ). Mengingat RHB merupakan broker asing yang berkedudukan di Malaysia.
beberapa saham LQ45 yang berkontribusi besar terhadap Indeks Harga Saham gabungan mengalami penurunan yang banyak dalam beberapa waktu terakhir. Yah karena Asing sendiri banyak yang menyimpankan dana mereka di saham – saham LQ45 . Jadi jika mereka Cabut maka bisa dipastikan harga akan bergerak Sideways. Pengaruh Indeks yang mengalami sideways biasanya paling berasa di saham – saham sektor First Liner. karena apabila indeks mengalami bearish , Saham – saham sektor inilah yang akan mengalami koreksi dalam juga.
Biasanya kita sebagai investor pemula mengalami tekanan pisikologis. Karena saham – saham yang di belinya mengalami koreksi yang cukup dalam. Karena imbas dari harga yang tergerus. Namun beberapa riset para team teknikal indeks berpeluang kuat untuk bergerak Bullish pada bulan – bulan ini . namun mungkin prediksi Indeks ke 7000 bakalan bergerak ketika pemilu ini nanti. Karena di indonesia jika sudah beda pemerintahan maka berbeda pula kebijakannya. Infrastructure yang akan berimbas pada pemilu kali ini . Karena investor masih banyak yang melakukan aksi Wait & See mengenai siapa penerus Presiden Jokowi pada tahun ini . Apakah kebijakan yang mereka realisasikan masih akan sejalan dengan pemerintahan yang dulu – dulu,
Dan pada ahir artikel ini , Imbas dari Indeks yang bergerak sideways adalah Harga saham – Saham Bigs Caps kemungkinan akan bergerak Menguat & Melemah. Ini terlihat dari pergerakan saham – saham BBRI , BBCA , BBNI , BMRI , TLKM , PGAS , INDY , dkk yang bergerak variatif. dan sebagai investor YNS pada tahap ini adalah kesempatan EMAS kita untuk melakukan pembelian . Oleh karena itu dengan terbitnya Artikel ini kami memberikan rating BUY untuk saham – saham YNS yang baru memiliki.
Happy Investing, Salam Profit.
Pssstt kita ada launching Ebook tahap 2 , yuk list nama kalian untuk dapat ebook gratis dari kami .