Selamat siang kawan – kawan pembaca setia Teman Saham. Kali ini kami akan memberikan sedikit materi mengenai DER & ROA . Sebenarnya apa yang di maksud dengan Debt Equity Ratio ( DER ) ini ?. Dan apa fungsinya dari ROA ( Return Of Assets ) pada saham. Pasti sobat teman saham sendiri sering melihat rasio – rasio keuangan ini pada aplikasi online trading masing – masing .
Sebenarnya rasio ini merupakan rasio keuangan yang banyak di gunakan oleh para investor saham. Analisa semacam ini adalah analisa yang berpacu pada keadaan finansial perusahaan atau dikenal dengan Fundamental Analyst. Sebenarnya banyak sekali rasio – rasio keuangan yang di gunakan dalam melakukan analisa fundamental. Contohnya DER , ROA , ROE , PVBS dkk . Nah beberapa waktu lalu kami sudah menuliskan mengenai Apa itu ROE. Bagi kalian yang belum baca , Wajib baca dulu ya
Baca Disini : Apa Itu ROE Dalam Analisa Fundamental Saham
Debt to Equity Ratio atau DER adalah rasio keuangan utama dan digunakan untuk menilai posisi keuangan suatu perusahaan. Rasio ini juga merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajibannya. Rasio Debt to Equity ini merupakan rasio penting untuk diperhatikan pada saat memeriksa kesehatan keuangan perusahaan. Jika rasionya meningkat, ini artinya perusahaan dibiayai oleh kreditor (pemberi hutang) dan bukan dari sumber keuangannya sendiri yang mungkin merupakan trend yang cukup berbahaya. Pemberi pinjaman dan Investor biasanya memilih Debt to Equity Ratio yang rendah karena kepentingan mereka lebih terlindungi jika terjadi penurunan bisnis pada perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian, perusahaan yang memiliki Debt to Equity Ratio atau Rasio Hutang terhadap Ekuitas yang tinggi mungkin tidak dapat menarik tambahan modal dengan pinjaman dari pihak lain.
Lalu bagaimana kita bisa menilai kalau perusahaan tersebut layak untuk menjadi sektor investasi kita atau malah tidak. Sekedar info saja , di Bursa Efek indonesia tersedia 600 lebih emiten hingga 22 Oktober 2018. Jadi kita jangan menelan mentah – mentah atau sekedar kenal perusahaan yang listing lalu kita beli. Pastikan terlebih dahulu keadaan keuangan perusahaan tersebut dalam keadaan baik. Nah bagaimana caranya kita untuk menhitung Debt Equity Ratio sendiri ?. Berikut Rumus Perhitungannya
Debt to Equity Ratio (DER) = Total Hutang / Ekuitas
Catatan :
Return on Assets atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Tingkat Pengembalian Aset adalah rasio profitabilitas yang menunjukan persentase keuntungan (laba bersih) yang diperoleh perusahaan sehubungan dengan keseluruhan sumber daya atau rata-rata jumlah aset. Dengan kata lain, Return on Assets atau sering disingkat dengan ROA adalah rasio yang mengukur seberapa efisien suatu perusahaan dalam mengelola asetnya untuk menghasilkan laba selama suatu periode. ROA dinyatakan dalam persentase (%). satu-satunya tujuan aset perusahaan adalah menghasilkan pendapatan dan tentunya juga menghasilkan keuntungan atau laba bagi perusahaan itu sendiri. Rasio ROA atau Return on Assets ini dapat membantu manajemen dan investor untuk melihat seberapa baik suatu perusahaan mampu mengkonversi investasinya pada aset menjadi keuntungan atau laba (profit). Tingkat Pengembalian Aset atau Return on Assets ini sebenarnya juga dapat dianggap sebagai imbal hasil investasi (return on investment) bagi suatu perusahaan karena pada umumnya aset modal (capital assets) seringkali merupakan investasi terbesar bagi kebanyakan perusahaan.
Return On Assets bisa di hitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Return on Assets (ROA) = Laba bersih setelah Pajak / Total Aset (atau rata-rata Total Aset)
Nah bagaimana , setelah mempelajari DER & ROA apakah kalian sudah paham betapa pentingnya rasio keuangan ini ?. Makanya sebelum kalian melakukan investasi saham , adakalanya untuk memperhatikan fundamental sebuah perusahanaan.
yuk yang mau belajar lagi, bisa gabung ke kelas kita secara online dan channel telgram teman saham ku .