Sebelumnya temen – temen yang berkecimpung di dunia saham pasti banyak yang bingung akan analisa fundamental. Namun jika kalian sudah expert dalam dunia saham pastilah tidak membutuhkan artikel ini . Nah untuk itu marilah kita belajar bersama – sama untuk mengenal indikator – indikator di dalam analisa fundamental.
Disini kami akan memulainya dari ROE ( Return On Equity) sebenernya apa itu ROE ? . ROE (Return On Equity) adalah salah satu perhitungan yang masuk dalam rasio profitabilitas. ROE merupakan perhitungan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan modal sendiri dan menghasilkan laba bersih yang tersedia bagi pemilik atau investor. ROE sangat bergantung pada besar-kecilnya perusahaan, misalnya untuk perusahaan kecil tentu memiliki modal yang relatif kecil, sehingga ROE yang dihasilkanpun kecil, begitu pula sebaliknya untuk perusahaan besar.
Return on equity (ROE) adalah jumlah imbal hasil dari laba bersih terhadap ekuitas dan dinyatakan dalam bentuk persen. ROE digunakan untuk mengukur kemampuan suatu badan usaha dalam menghasilkan laba dengan bermodalkan ekuitas yang sudah diinvestasikan pemegang saham. ROE dinyatakan dalam persentase dan dihitung dengan rumus
ROE (Return On Equity) membandingkan laba bersih setelah pajak dengan ekuitas yang telah diinvestasikan pemegang saham perusahaan (Van Horne dan Wachowicz, 2005:225).
Rasio ini menunjukkan daya untuk menghasilkan laba atas investasi berdasarkan nilai buku para pemegang saham, dan sering kali digunakan dalam membandingkan dua atau lebih perusahaan atas peluang investasi yang baik dan manajemen biaya yang efektif. ROE sangat menarik bagi pemegang maupun calon pemegang saham , dan juga bagi manajemen, karena rasio tersebut merupakan ukuran atau indikator penting dari shareholders value creation, artinya semakin tinggi rasio ROE , semakin tinggi pula nilai perusahaan, hal ini tentunya merupakan daya tarik bagi investor untuk menanamkan modalnya diperusahaan tersebut.
Rumus ROE ( Return On Equity ) adalah sebagai berikut :
Return On Equity = laba bersih : ekuitas
Contoh soal:
Pada tahun 2017 lalu, ekuitas rata-rata para pemegang saham perusahaan PT Gahar Sejahtera, sebesar Rp625.000.000 dengan laba bersih sebesar Rp1.000.000.000. Maka nilai pengembalian ekuitas dari perhitungan di atas adalah.
Rp1.000.000.000 : Rp625.000.000 = 1,6 atau 160% ROE
Keterangan:
Hasil perhitungan ROE mendekati 1 menunjukkan semakin efektif dan efisiennya penggunaan ekuitas perusahaan untuk menghasilkan pendapatan, demikian sebaliknya jika ROE mendekati 0 berarti perusahaan tidak mampu mengelolah modal yang tersedia secara efisisen untuk menghasilkan pendapatan.
Bandingkan ROE perusahaan selama 5-10 tahun terakhir. Hal ini akan memberikan informasi pertumbuhan perusahaan secara lebih signifikan. Walaupun kenaikan ROE dalam rentang 5-10 tahun tidak menjamin perusahaan akan terus tumbuh pada kecepatan tersebut. Namun paling tidak dari informasi tersebut kita akan mengetahui grafik rata-rata perolehan perusahaan.
Karena pentingnya menghitung pengembalian ekuitas (ROE) bagi perusahaan untuk menarik minat investor sekaligus bentuk pertanggungjawaban bagi para pemegang saham, maka ada baiknya perusahaan selalu mempersiapkan dan membagikan informasi tingkat pengembalian ekuitas ini secara teratur dan baik kepada pihak-pihak yang membutuhkan.
Mungkin sekian saja dari kami , Semoga bisa membantu ya, jangan lupa subscribe channel telegram Teman Saham
1 Comment
[…] Baca Disini : Apa Itu ROE Dalam Analisa Fundamental Saham […]